Buat kamu yang rutin mengirim barang dalam jumlah besar, tentunya nggak asing lagi sama yang namanya pengiriman cargo.
Lalu bagaimana buat kamu yang baru pertama kali ingin mencoba layanan cargo ini. Pastinya ada satu pertanyaan paling mendasar: apakah pengiriman cargo ada minimal berat?
Nah, biar nggak penasaran, yuk temukan jawabannya di artikel ini karena ternyata masing-masing perusahaan logistik punya aturan yang berbeda.
Perbedaan utama antara cargo dan paket biasa ada pada skala pengiriman dan berat barangnya.
Kalau kamu kirim barang-barang ringan kayak baju, sepatu, atau dokumen lewat JNE, J&T, atau SiCepat itu termasuk paket biasa.
Biasanya bobotnya cuma sampai sekitar 10 kg, pengirimannya cepat, dan ongkirnya dihitung dari berat atau ukuran barang.
Nah, kalau kamu mau kirim barang dalam jumlah besar atau ukuran besar, kayak bahan baku, produk grosir, atau alat industri, itu masuknya ke cargo.
Pengiriman cargo punya tarif khusus dan sering dipakai buat kebutuhan bisnis. Biayanya pun biasanya dihitung dari berat minimal dan jenis transportasinya, lewat darat, laut, atau udara.
Baca Juga: Pengiriman Kargo Apakah Aman? Ini Fakta & Cara Menghindari Risikonya
Iya, hampir semua layanan cargo memiliki batas minimal berat pengiriman. Alasannya simpel, supaya biaya operasional tetap efisien.
Karena cargo biasanya dikirim pakai truk, kapal, atau pesawat kargo yang kapasitasnya besar, tentu biayanya juga nggak sedikit.
Jadi, dengan adanya batas minimal berat, perusahaan logistik bisa memastikan kendaraan nggak jalan cuma buat muatan sedikit.
Aturan ini dibuat supaya pengiriman tetap efisien, hemat biaya, dan seimbang dengan kapasitas angkut yang tersedia.
Setiap penyedia layanan punya aturannya sendiri, tapi secara umum batas minimal berat cargo di Indonesia biasanya ada di kisaran berikut:
Tapi perlu diingat, angka ini bisa beda-beda tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.
Misalnya, ada yang menetapkan minimal 10 kg, tapi ada juga yang baru bisa kirim lewat udara kalau beratnya minimal 45 kg.
Baca Juga: Bedanya FOB Shipping Point vs FOB Destination Point
Batas minimal pengiriman cargo sangat dipengaruhi oleh moda transportasi yang digunakan.
Cargo udara memiliki batas minimal paling tinggi, biasanya sekitar 45 kg. Soalnya, pesawat kargo punya ruang terbatas dan biaya operasional yang cukup tinggi.
Tapi kelebihannya, pengiriman lewat udara jauh lebih cepat, cocok buat barang bernilai tinggi atau yang perlu tiba dalam waktu singkat.
Sementara untuk cargo laut dinilai lebih fleksibel dalam berat, bisa mulai dari 30 kg atau lebih. Kapal kargo punya kapasitas besar, sehingga cocok untuk pengiriman dalam jumlah besar antar pulau dengan biaya yang lebih terjangkau.
Sedangkan untuk cargo darat biasanya punya batas minimal paling rendah, sekitar 10-20 kg, tergantung jenis kendaraan dan jaraknya.
Cargo darat cocok buat pengiriman jarak menengah, misalnya antar kota di Pulau Jawa.
Setiap perusahaan logistik punya strategi sendiri dalam menentukan batas minimal berat. Faktor yang memengaruhi bisa dari kapasitas armada, tujuan pengiriman, sampai jenis barang yang dikirim.
Ada penyedia yang fokus di pengiriman retail, jadi batas minimalnya rendah. Tapi ada juga yang melayani industri besar, makanya batas minimalnya lebih tinggi.
Baca Juga: Pilih Same Day atau Instant Delivery untuk Pengiriman Kilat?
Selain dari kebijakan tiap perusahaan logistik, ada beberapa hal yang memengaruhi kenapa pengiriman cargo punya batas berat minimal. Yuk, kita bahas satu-satu biar lebih paham.
Salah satu alasan utama adanya batas minimal adalah efisiensi biaya operasional.
Bayangin aja, mengoperasikan truk besar, kapal, atau kontainer butuh bahan bakar, tenaga kerja, dan waktu. Kalau barang yang dikirim terlalu sedikit, biaya itu nggak sebanding dengan pendapatannya.
Dengan adanya batas minimal, perusahaan bisa memastikan kendaraan berangkat dalam kondisi efisien, nggak ada ruang kosong, dan tarif buat pelanggan pun bisa makin terjangkau.
Baca Juga: Door to Door vs Port to Port, Mana yang Lebih Cepat & Hemat?
Jenis barang juga berpengaruh terhadap cargo minimal berapa kg yang ditetapkan perusahaan logistik.
Barang yang mudah pecah (fragile), berbahaya (dangerous goods), atau berukuran besar (oversize) biasanya punya ketentuan khusus karena butuh penanganan ekstra dan ruang tambahan di kendaraan.
Misalnya, pengiriman cairan kimia atau bahan mudah terbakar bisa dikenai batas minimal yang lebih tinggi demi alasan keselamatan dan izin transportasi.
Semakin jauh jarak pengiriman, biasanya semakin besar juga batas minimal berat yang ditetapkan.
Contohnya, pengiriman antar pulau lewat kapal atau pesawat biasanya punya batas lebih tinggi dibanding pengiriman dalam satu kota lewat darat.
Hal ini dikarenakan pengiriman jarak jauh melibatkan biaya tambahan seperti bahan bakar, bongkar muat, asuransi, dan koordinasi antar terminal.
Baca Juga: Pengiriman Next Day Cocok untuk Produk Apa? Ini Daftarnya
Agar pengiriman cargo kamu lebih efisien dan hemat, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan.
Tips ini cocok banget buat kamu yang baru pertama kali pakai layanan cargo atau yang rutin mengirim barang dalam jumlah besar:
Kalau kamu nggak mau ribet dalam pengiriman cargo, mulai dari booking, cek jadwal, hingga tarif, ada lho solusi terbaiknya: pakai aja forwarder.ai.
Forwarder.ai adalah platform logistik digital yang bikin pengalaman pengiriman cargo makin simpel, cepat, dan aman.
Di platform ini, kamu bisa cek ekspedisi apa saja yang sesuai untuk kebutuhanmu dan bahkan harga pengiriman transparan sejak awal. Jadi, nggak ada lagi biaya bengkak di akhir pengiriman.
Semua kemudahan ini bisa kamu rasakan langsung di smartphone kamu. Dijamin nggak ribet pokoknya.
Kalau kamu mau tahu bagaimana forwarder.ai bisa bantu proses pengirimanmu lebih mudah dan aman, yuk simak penjelasan lengkapnya di artikel ini: Temukan Jasa Cargo Murah di forwarder.ai.
Booking, cek harga, pilih rute, dan tracking barang, semua bisa kamu lakukan lewat
forwarder.ai.
Nggak ada lagi cerita tanya-tanya manual. Hemat waktu, hemat tenaga, dan tetap punya kontrol
penuh atas pengirimanmu.